Kesaksian Wanita yang Menyusui Diterima

ismail  

Al-Imam Al-‘Allamah Muhammad bin ‘Ali Asy-Syaukani rahimahullah (wafat tahun 1250 H) di dalam kitab Ad-Durar Al-Bahiyyah berkata,

وَيُقۡبَلُ قَوۡلُ الۡمُرۡضِعَةِ

Ucapan wanita yang menyusui diterima.

Al-Imam Al-‘Allamah Muhammad bin ‘Ali Asy-Syaukani rahimahullah di dalam kitab Ad-Darari Al-Mudhiyyah berkata:

وَأَمَّا كَوۡنُهُ يُقۡبَلُ قَوۡلُ الۡمُرۡضِعَةِ، فَلِمَا أَخۡرَجَهُ الۡبُخَارِيُّ وَغَيۡرُهُ مِنۡ حَدِيثِ عُقۡبَةَ بۡنِ الۡحَارِثِ (أَنَّهُ تَزَوَّجَ أُمَّ يَحۡيَىٰ بِنۡتَ أَبِي إِهَابٍ فَجَاءَتۡ أَمَةٌ سَوۡدَاءُ فَقَالَتۡ: قَدۡ أَرۡضَعۡتُكُمَا؛ قَالَ: فَذَكَرۡتُ ذٰلِكَ لِلنَّبِيِّ ﷺ فَأَعۡرَضَ عَنِّى، قَالَ: فَتَنَحَّيۡتُ فَذَكَرۡتُ ذٰلِكَ لَهُ، فَقَالَ: وَكَيۡفَ وَقَدۡ زَعَمَتۡ أَنَّهَا أَرۡضَعۡتُكُمَا فَنَهَاهُ). وَفِي لَفۡظٍ: (دَعۡهَا عَنۡكَ). وَهُوَ فِي الصَّحِيحِ، وَفِي لَفۡظٍ آخَرَ: (كَيۡفَ وَقَدۡ قِيلَ فَفَارَقَهَا عُقۡبَةُ).

Adapun diterimanya ucapan wanita yang menyusui, berdasarkan riwayat yang dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan selain beliau dari hadis ‘Uqbah bin Al-Harits. Bahwa beliau telah menikahi Ummu Yahya binti Abu Ihab. Lalu seorang budak wanita berkulit hitam datang seraya berkata, “Sesungguhnya aku pernah menyusui kalian berdua.” ‘Uqbah berkata: Aku menyebutkan hal itu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau berpaling dariku. ‘Uqbah berkata: Aku bergeser, lalu menyebutkan hal itu kepada beliau. Nabi bersabda, “Bagaimana (engkau masih akan terus menggaulinya) sementara wanita itu sudah menyatakan bahwa dia pernah menyusui kalian berdua.” Nabi melarang ‘Uqbah[1]. Di dalam lafal yang lain, “Tinggalkan wanita yang telah engkau nikahi.” Hadis ini ada di dalam kitab Shahih. Dalam lafal lain, “Bagaimana (engkau masih akan terus menggaulinya) sementara sudah dikatakan demikian.” Lalu ‘Uqbah menceraikannya.

وَقَدۡ ذَهَبَ إِلَى ذٰلِكَ عُثۡمَانُ، وَابۡنُ عَبَّاسٍ، وَالزُّهۡرِيُّ، وَالۡحَسَنُ، وَإِسۡحَاقُ، وَالۡأَوۡزَعِيُّ، وَأَحۡمَدُ بۡنُ حَنۡبَلٍ، وَأَبُو عُبَيۡدٍ. وَرُوِيَ عَنۡ مَالِكٍ.

‘Utsman, Ibnu ‘Abbas, ‘Az-Zuhri, Al-Hasan, Ishaq, Al-Auza’i, Ahmad bin Hanbal, dan Abu ‘Ubaid berpendapat demikian. Juga diriwayatkan dari Malik.

[1] HR. Al-Bukhari nomor 2659, 88, dan Abu Dawud nomor 3603.

Be the first to leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *