Anjuran untuk Terus Bertobat bagi Orang yang Mengulang Dosanya

ismail  

الحث على الاستمرار في التوبة لمن تكرر منه الذنب

🎙 Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz (wafat 1420 H) rahimahullah

السؤال:

Pertanyaan:

شخص أذنب ذنبًا، وعقد النية على ألا يعود إليه، ولكنه رجع إليه مرة ثانية، وثالثة، فهو يؤنب نفسه على ذلك، ويحاول ترك هذا الذنب، ولكنه لم يستطع، فبماذا تنصحونه؟

Seseorang melakukan suatu dosa dan bertekad tidak mengulanginya. Tetapi dia kembali melakukannya di kali kedua, di kali ketiga. Dia mencela dirinya karena perbuatannya itu dan dia berupaya meninggalkan dosa ini akan tetapi dia tidak mampu. Apa nasehat Anda?

الجواب:

Jawaban:

على كل حال الواجب عليه أن يستمر في التوبة دائمًا، والله -جل وعلا- يتوب على من تاب، فإذا تاب من الذنب توبة صادقة بالندم، والإقلاع، والعزم ألا يعود، ثم بلي مرة أخرى؛ فعليه جريمة الذنب الآخر، والذي تاب منه… فعليه أن يجتهد في التوبة مما وقع فيه مرة أخرى.

Bagaimana pun keadaannya dia wajib untuk terus bertobat. Allah jalla wa ‘ala menerima tobat orang yang bertobat. Jika dia telah bertobat dengan tobat yang jujur dengan menyesal dan meninggalkan perbuatan dosanya serta bertekad tidak mengulanginya, namun kemudian tertimpa musibah sekali lagi, maka dia mendapat dosa dari perbuatan dosa yang akhir… Dia wajib bersungguh-sungguh bertobat sekali lagi dari dosa yang dia jatuh padanya.

وهكذا كلما وقع؛ فليبادر بالتوبة الصادقة، والإقلاع، والندم، والعزم ألا يعود، ويكفيه الله شر ذلك الذنب بالتوبة الصادقة، ويسأل ربه، ويضرع إليه أن يقيه شر هذا الذنب، وأن يعيذه من شر نفسه، ويصحب الأخيار، ويترك صحبة الأشرار، فإن هذا في الغالب أنه يصيبه في الرجوع إليه بسبب صحبته للأشرار الذين يتعاطون هذا الذنب، كالخمر، فإذا بقي معهم في الصحبة؛ فإنه يعود إليه في الغالب.

Demikianlah setiap kali dia jatuh dalam dosa, dia harus segera bertobat dengan jujur, meninggalkan perbuatan dosanya, menyesal, bertekad tidak mengulanginya. Allah akan menghindarkannya dari kejelekan dosa tersebut dengan tobat yang jujur.

Dia harus meminta kepada Tuhannya dan merendahkan diri di hadapan-Nya agar Allah menjaganya dari kejelekan dosa ini dan melindunginya dari kejelekan hawa nafsunya. Dia harus bersahabat dengan orang-orang yang baik dan meninggalkan persahabatan dengan orang-orang yang buruk, karena seringnya penyebab dia mengulangi dosanya adalah persahabatan dengan orang-orang yang jelek yang melakukan dosa ini, seperti minuman khamar. Ketika masih tersisa hubungan persahabatan bersama mereka, seringnya dia akan mengulangi perbuatan dosanya.

لكن يجب عليه أن يباعد الأشرار، وأن يدع صحبتهم، وأن ينتقل إلى أصحاب آخرين طيبين؛ لعله ينجو، ولعله يسلم.

Tetapi dia wajib menjauhi orang-orang yang buruk, meninggalkan persahabatan dengan mereka, dan beralih kepada sahabat-sahabat lain yang baik-baik supaya dia selamat.

المقصود: أن الواجب أن يحاول البعد عن أسباب العودة إلى هذا الذنب، وإلا فهو غير مؤاخذ بالذنوب السابقة، كل ذنب تاب منه توبة صادقة؛ فإنه يمحى عنه، وإنما يؤخذ بالذنب الآخر الجديد الذي عاد إليه، وهكذا، هكذا قال أهل السنة والجماعة.

Maksud saya adalah wajib berupaya menjauhi sebab-sebab pengulangan dosa ini. Namun jika dia tetap terjatuh dalam dosa itu lagi, dia tidak dihukum karena dosa-dosa sebelumnya. Semua dosa yang dia telah bertobat darinya dengan tobat yang jujur, akan terhapus. Dia hanya dihukum karena dosa setelahnya yang baru yang dia ulangi. Demikianlah pendapat ahli sunah waljamaah.

Sumber: https://binbaz.org.sa/fatwas/1526/%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%AB-%D8%B9%D9%84%D9%89-%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D9%85%D8%B1%D8%A7%D8%B1-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%AA%D9%88%D8%A8%D8%A9-%D9%84%D9%85%D9%86-%D8%AA%D9%83%D8%B1%D8%B1-%D9%85%D9%86%D9%87-%D8%A7%D9%84%D8%B0%D9%86%D8%A8

Be the first to leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *