Hadis-hadis yang sahih tidak menyebutkan mengusap wajah setelah doa. Hadis-hadis yang dikenal di dalam dua kitab Shahih atau salah satunya dalam kategori hadis sahih, tidak menyebutkan mengusap wajah. Hanya menyebutkan doa saja.
هل المسح على الوجه بعد الدعاء وتقبيل المصحف بدعة؟
🎙 Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz (wafat 1420 H) rahimahullah
السؤال:
Pertanyaan:
يقول: سمعت أن المسح على الوجه بعد الدعاء بدعة، وأن تقبيل القرآن الكريم بدعة، أفيدونا عن ذلك؟ جزاكم الله خيرًا.
Si penanya berkata: Saya mendengar pernyataan bahwa mengusap wajah setelah berdoa adalah bidah dan bahwa mencium mushaf Al-Qur’an adalah bidah. Berilah kami faedah tentang ini! Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.
الجواب:
Jawaban:
مسح الوجه بعد الدعاء ليس بدعة لكن تركه أفضل؛ لأن الأحاديث فيه ضعيفة، وقد ذهب جماعة إلى تحسينها؛ لأنها من باب الحسن لغيره، كما ذكر الحافظ ابن حجر رحمه الله في آخر بلوغ المرام، وذكر ذلك آخرون، فمن رآها من باب الحسن استحب المسح، ومن رآها من قبيل الضعيف لم يستحب المسح.
Mengusap wajah setelah berdoa bukan bidah, akan tetapi lebih utama tidak melakukannya karena hadis-hadis tentangnya daif. Sebagian ulama berpendapat menilai hasan hadis-hadis tersebut karena masuk kategori hadis hasan li ghairih (hasan karena ada hadis lain). Sebagaimana disebutkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah di akhir kitab Bulugh Al-Maram dan disebutkan oleh ulama lainnya. Jadi barang siapa memandang hadis-hadis tersebut termasuk kategori hadis hasan, maka perbuatan mengusap wajah ini disunahkan. Barang siapa memandangnya termasuk hadis daif, maka mengusap wajah tidak disunahkan.
والأحاديث الصحيحة ليس فيها مسح الوجه بعد الدعاء، الأحاديث المعروفة في الصحيحين أو في أحدهما في الأحاديث الصحيحة ليس فيها مسح إنما فيها الدعاء،
Adapun hadis-hadis yang sahih tidak menyebutkan mengusap wajah setelah doa. Hadis-hadis yang dikenal di dalam dua kitab Shahih atau salah satunya dalam kategori hadis sahih, tidak menyebutkan mengusap wajah. Hanya menyebutkan doa saja.
فمن مسح فلا حرج ومن ترك فهو أفضل؛ لأن الأحاديث التي في المسح بعد الدعاء مثلما تقدم ضعيفة، ولكن من مسح فلا حرج ولا ينكر عليه ولا يقال بدعة.
Jadi barang siapa mengusap wajah, tidak mengapa dan barang siapa tidak melakukannya, lebih afdal karena hadis-hadis tentang mengusap wajah setelah berdoa adalah daif seperti yang telah disebutkan. Akan tetapi barang siapa mengusap wajah, tidak mengapa, tidak diingkari, dan tidak dikatakan bidah.
ما الذي في سؤاله الثاني؟
Apa pertanyaan kedua?
المقدم: يقول: تقبيل المصحف؟
Pembawa acara: Dia menanyakan tentang mencium mushaf.
الشيخ: كذلك تقبيل المصحف لا حرج فيه ولا يسمى بدعة؛ لأنه من باب تعظيم القرآن ومن باب محبته، وقد روي عن عكرمة بن أبي جهل أنه كان يقبله، ويقول: “هذا كلام ربي” لكن ما هو بمشروع، تركه أفضل.
Syekh: Demikian pula mencium mushaf pun tidak mengapa dan tidak dinamakan bidah karena perbuatan itu termasuk pengagungan Al-Qur’an dan kecintaan kepadanya. Diriwayatkan dari ‘Ikrimah bin Abu Jahl bahwa beliau mencium mushaf Al-Qur’an dan berkata, “Ini adalah kalam Tuhanku.”
Tetapi hal ini tidak disyariatkan. Tidak melakukannya lebih utama.
المقدم: تركه أفضل، إنما لو قبل؟
Pembawa acara: Tidak melakukannya lebih utama. Bagaimana kalau dia tetap menciumnya?
الشيخ: لا حرج.. لا حرج. نعم.
Syekh: Tidak mengapa. Tidak mengapa.
المقدم: الحمد لله، جزاكم الله خيرًا.
Pembawa acara: Alhamdulillah. Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.
Be the first to leave a comment