Prakata “Min Tsamarat At-Tamassuk bis-Sunnah”

ismail  

Sesungguhnya segala pujian untuk Allah. Kami memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, dan memohon ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan dari kejelekan amalan kami. Siapa saja yang Allah tunjuki, tidak akan ada yang dapat menyesatkannya. Siapa saja yang Allah sesatkan, tidak akan ada yang dapat menunjukinya.

Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya—shallallahu ‘alaihi wa sallam.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS Ali Imran: 102)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبًا

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rab kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang diri, dan darinya Allah menciptakan istrinya; dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian. (QS An-Nisa’: 1)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوۡلًا سَدِيدًا ۝٧٠ يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَٰلَكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمًا

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagi kalian amalan-amalan kalian dan mengampuni bagi kalian dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.  (QS Al-Ahzab: 70-71)

Ama bakdu:

Sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah Kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Seburuk-buruk perkara agama adalah yang diada-adakan. Setiap perkara yang diada-adakan adalah bidah. Setiap bidah adalah kesesatan. Setiap kesesatan mengantarkan ke neraka.

Sungguh, aku memuji Allah, wahai saudara-saudaraku yang mulia, karena telah mempertemukan kita di tempat yang diberkahi ini, di bumi yang diberkahi ini1 Ceramah ini disampaikan di negara Kuwait, sebagai bagian dari kajian intensif ilmiah yang saya laksanakan di sana pada bulan pertama Jumadilawal tahun 1430 H. Semoga Allah membalas para ikhwan yang telah mengundang dan menyelenggarakan kajian tersebut dengan kebaikan., dengan izin Allah. Aku memohon kepada-Nya, Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi, agar memberi manfaat kepada kita dan kalian dengan segala yang kita ucapkan dan dengar. Aku memohon agar Allah memberkahi kita dan kalian dalam hidup, amal, dan waktu kita, serta menjadikan semuanya murni karena-Nya; karena Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan.

Ceramah yang bersifat mengingatkan, pertama untuk diri saya sendiri dan kemudian untuk saudara-saudara saya, berjudul: Min Tsamarat At-Tamassuk bis-Sunnah (Faedah Indah Berpegang Teguh dengan Sunah).

Tidak ada keraguan dalam benak orang-orang bijak dan cerdas, wahai para orang mulia, bahwa berbicara tentang orang-orang yang mulia, yang baik, yang berbudi luhur, dan yang bijaksana begitu menarik dan memikat hati. Karena telinga menjadi harum dengan menyebut mereka dan leher terjulur untuk mendengar riwayat hidup mereka. Terlebih lagi ketika pembicaraan itu tentang penghulu orang-orang baik, pemimpin orang-orang mulia—‘alaihish-shalatu was-salam—, pemimpin manusia dari awal sampai akhir, Muhammad bin ‘Abdullah—semoga Allah melimpahkan selawat dan salam kepadanya—serta pembicaraan tentang sunahnya.

Nabi yang mulia ini diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Pembawa kabar gembira bagi mereka yang beriman kepadanya, memercayainya, mengamalkan sunahnya, dan menaati perintahnya. Pemberi peringatan bagi mereka yang kafir kepadanya, menentang dan menolak sunahnya, dan menyimpang dari jalannya.

Dengan diutusnya beliau—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, Allah memisahkan antara kebenaran dan kebatilan, antara yang “kurus” dan yang “gemuk”, dan antara kegelapan dan cahaya.

Allah—jalla wa ‘ala—berfirman,

يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ قَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمۡ كَثِيرًا مِّمَّا كُنتُمۡ تُخۡفُونَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَيَعۡفُوا۟ عَن كَثِيرٍ ۚ قَدۡ جَآءَكُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٌ وَكِتَٰبٌ مُّبِينٌ

“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada kalian, menjelaskan banyak dari isi Al-Kitab kepada kalian yang kalian sembunyikan dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan Kitab yang menerangkan (Al-Qur’an).” (QS Al-Maidah: 15)

Imam Abu Ja’far bin Jarir Ath-Thabari berkata tentang ayat ini, “Yang dimaksud dengan ‘cahaya’ adalah Muhammad—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, yang melaluinya Allah menerangi kebenaran, memenangkan Islam, dan memberantas kesyirikan. Dia adalah cahaya bagi siapa pun yang menjadikannya sebagai panutan—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, sehingga Allah menerangkan kebenaran melalui beliau.”2Jami’ Al-Bayan (6/161).

Saya tidak mengatakan, saudara-saudaraku, bahwa hidup itu gelap sebelum diutusnya beliau, karena hal ini hampir tidak ada seorang pun yang tidak menyadarinya.

Saya juga tidak mengatakan bahwa ketidakadilan tersebar luas, karena hal ini, tidak seorang pun yang tidak mengetahuinya.

Saya tidak mengatakan bahwa kesyirikan telah menyebar luas di seluruh bumi, karena semua orang memahami hal ini.

Ketika Allah mengutus Muhammad—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, kebenaran datang bersamanya dan kebatilan lenyap. Kehidupan datang bersamanya. Cahaya dan petunjuk datang bersamanya. Keadilan datang bersamanya. Dan melaluinya, Allah memberantas kesyirikan.

Karena ceramah ini tidak dapat mencakup seluruh topik, saya telah memilih beberapa manfaat dari sikap berpegang teguh dengan sunah beliau—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, yang mengisyaratkan kepada manfaat lainnya. Oleh karena itu, saya menyusun ceramah ini sebagai berikut:

Pertama: Menyebutkan beberapa nas dari dua wahyu (Al-Qur’an dan sunah) yang memerintahkan untuk mengikuti Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dan memperingatkan dari menyelisihi beliau.

Kedua: Makna iman kepada Nabi dan menyebutkan sifat Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dalam Taurat.

Ketiga: Makna sunah.

Keempat: Kesempurnaan syariat yang beliau bawa—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.

Kelima: Menyebutkan beberapa manfaat berpegang teguh dengan sunah, di antaranya:

  • Manfaat pertama: Bahwa orang yang berpegang teguh dengannya berarti mengikuti perintah Allah dan ini merupakan sesuatu yang dicintai dan diridai Allah.
  • Manfaat kedua: Bahwa orang yang berpegang teguh padanya akan mendapatkan petunjuk dan keselamatan dari kesesatan dan penyimpangan.
  • Manfaat ketiga: Berpegang teguh dengan sunah merupakan penjagaan dan perlindungan dari terjerumus dalam perselisihan yang tercela dan perpecahan yang tercela.
  • Manfaat keempat: Berpegang teguh dengan sunah merupakan cara untuk lepas dari jalan setan.
  • Manfaat kelima: Barangsiapa yang berpegang teguh dengannya akan mendapatkan pahala orang-orang yang mengikutinya.
  • Manfaat keenam: Barangsiapa yang berpegang teguh dengannya akan meraih kebahagiaan di dua negeri.
  • Manfaat ketujuh: Barangsiapa yang berpegang teguh dengannya akan mencapai derajat dicintai oleh Allah.

Keenam: Menyebutkan contoh-contoh penghormatan para salaf terhadap sunah dan keteguhan mereka dalam menjalaninya. Ketujuh: Penutup, semoga Allah memberikan kepada kami dan kalian akhir yang baik.


Sumber: Min Tsamarat At-Tamassuk bis-Sunnah karya Syekh ‘Abdullah bin ‘Abdurrahim Al-Bukhari hafizhahullah

Be the first to leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *