Hukum Berdirinya Anak-anak di Bawah Umur Tujuh Tahun di Tengah Saf

ismail  

Syekh ‘Abdullah bin ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah

حكم وقوف الأطفال دون سن السابعة في الصف

السؤال:

Pertanyaan:

بالنسبة للأطفال الذين ما بلغوا سن التمييز، يصح أن يقفوا في الصف الأول خلف الإمام، عمره خمس سنين، ست سنين؟

Berkenaan dengan anak-anak yang belum mencapai umur tamyiz, apakah boleh mereka berdiri di saf pertama di belakang imam dalam keadaan umurnya baru lima atau enam tahun?

الجواب:

Jawaban:

الذي يظهر أنهم لا يجعلون مع الصفوف؛ لأنهم ليسوا من أهل الصلاة، إنما أهل الصلاة ابن سبع، فأكثر مثل ما في الحديث: مروا أبناءكم بالصلاة لسبع واضربوهم عليها لعشر.

Pendapat yang tampak kuat bagi saya bahwa mereka tidak diposisikan di saf-saf karena mereka tidak terhitung dari orang yang diperintahkan salat. Yang diperintahkan salat adalah yang berumur tujuh tahun atau lebih seperti yang disebutkan dalam hadis, “Perintahkan anak-anak kalian salat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka jika tidak mau salat apabila mereka sudah berumur sepuluh tahun.”

أما من دون السبع فهو ليس من أهل الصلاة، فقد يشوش على المصلين، قد يؤذي المصلين، فلا ينبغي أن يكون مع المصلين، ينبغي أن يبقى في البيت.

Adapun anak di bawah umur tujuh tahun, dia belum teranggap orang yang melakukan salat. Terkadang dia mengacaukan konsentrasi orang-orang yang salat. Terkadang dia mengganggu orang yang salat, sehingga dia tidak selayaknya berada bersama orang-orang yang salat. Dia selayaknya tetap tinggal di rumah.

السؤال: نحن أحيانًا نضع الغلمان بين الرجال ببعضهم حتى لا يختلطوا ببعض، ويلعبوا في الصلاة؟

Pertanyaan: Kadang-kadang kami meletakkan anak-anak di sela-sela para pria sehingga mereka tidak bercampur dengan temannya dan tidak bermain-main ketika salat.

الجواب: هذا من العلاج، إذا خيف من عبثهم؛ يكون بينهما رجل، كل ما بين اثنين رجل؛ حتى لا يعبثوا.

Jawaban: Ini termasuk solusi. Jika mereka dikhawatirkan akan bermain-main, harus ada pria dewasa yang berada di antara mereka. Di antara dua anak ada seorang pria dewasa sehingga mereka tidak bermain-main.

Sumber: https://binbaz.org.sa/fatwas/3191/%D8%AD%D9%83%D9%85-%D9%88%D9%82%D9%88%D9%81-%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B7%D9%81%D8%A7%D9%84-%D8%AF%D9%88%D9%86-%D8%B3%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D8%A7%D8%A8%D8%B9%D8%A9-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%81#:~:text=%D8%A7%D9%84%D8%AC%D9%88%D8%A7%D8%A8%3A,%D9%8A%D9%86%D8%A8%D8%BA%D9%8A%20%D8%A3%D9%86%20%D9%8A%D8%A8%D9%82%D9%89%20%D9%81%D9%8A%20%D8%A7%D9%84%D8%A8%D9%8A%D8%AA.

Be the first to leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *