Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz—rahimahullah—
(1330 – 1420 H)
حكم إمامة من به سلس البول
السؤال:
يقول يا سماحة الشيخ: حفظكم الله، من به سلس بول هل يجوز أن يكون إماماً في الصلاة؟
Pertanyaan:
Wahai syekh yang mulia, semoga Allah menjaga Anda, apakah orang yang menderita salas al-baul boleh menjadi imam salat?
الجواب:
فيه خلاف بين العلماء، والأحوط له أن لا يكون إمام، خروجاً من الخلاف، الأحوط أن يكون مأموماً خروجاً من خلاف من منع ذلك.
Jawab:
Ada perbedaan pendapat dalam masalah ini di antara ulama. Yang lebih hati-hati, hendaknya dia tidak menjadi imam dalam rangka keluar dari perselisihan. Yang lebih hati-hati, dia menjadi makmum dalam rangka keluar dari perselisihan dengan ulama yang melarang hal itu.
حكم إمامة من به سلس البول
السؤال: يسأل ما حكم صلاة من به سلس البول إماماً؟
Tanya: Apa hukum salat orang yang menderita salas al-baul sebagai imam?
الجواب: الأحوط له ألا يصلي بالناس، خروجاً من الخلاف إذا كان إماماً وهو صاحب سلس فالأحوط له أن يعتذر، فإن صلى بهم صحت صلاته إن شاء الله يتوضأ لكل صلاة، لكن الأحوط أنه يعتذر؛ لأن بعض أهل العلم يرى أنه لا تصح صلاته إماماً يعني، نعم.
المقدم: جزاكم الله خيراً وأحسن إليكم.
Jawab: Yang lebih hati-hati, dia tidak salat mengimami orang-orang dalam rangka keluar dari perselisihan pendapat jika dia sebagai imam yang menderita salas al-baul. Jadi yang lebih hati-hati baginya untuk meminta uzur. Jika dia salat mengimami mereka, salatnya tetap sah insya Allah dengan berwudu setiap kali salat. Akan tetapi yang lebih hati-hati, dia meminta uzur karena sebagian ulama berpendapat bahwa salatnya sebagai imam tidak sah.
Pembawa acara: Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan. Semoga Allah memberi kebaikan kepada Anda.
ما حكم إمامة من به سَلَس بول؟
ما رأيكم في إمام مسجدٍ به سلس بول؟ ماذا يعمل؟ أفيدونا جزاكم الله خيرًا.
Apa pandangan Anda tentang imam masjid yang menderita salas al-baul? Apa yang mesti dia lakukan? Berilah kami faedah! Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.
الأحوط له أن يجتنب الإمامة؛ لأنَّ كثيرًا من أهل العلم يرون أنه لا يجوز له الإمامة إذا كان معه البول الدائم، فالأحوط له أن يجتنب الإمامة، ويطلب من الأوقاف إقالته، أو يستنيب مَن ينوب عنه من إخوانه في الأوقاف، يُصلي عنه، أما أن يُصلي بالناس وهو بوله دائم، فهذا تركه أحوط؛ لأنَّ كثيرًا من أهل العلم يقولون: لا يصح أن يتولى الإمامة وبوله دائم صاحب السلس، فالأحوط له أن يُنصح بأن يجتنب الإمامة؛ خروجًا من خلاف العلماء، واحتياطًا للدين.
Yang lebih hati-hati untuknya adalah menjauhi tugas sebagai imam karena banyak ulama yang berpandangan apabila selalu ada kencing yang menyertainya, dia tidak boleh menjadi imam. Jadi yang lebih hati-hati, dia menjauhi tugas sebagai imam dan dia meminta kepada pihak yang menugaskannya agar membebastugaskannya. Atau dia meminta ganti orang yang bisa menggantikannya dari saudara-saudaranya yang ada di bagian tersebut, sehingga orang itu bisa salat menggantikannya. Adapun jika dia salat mengimami orang-orang dalam keadaan kencingnya terus ada, meninggalkan hal ini lebih hati-hati karena banyak ulama yang berpendapat bahwa dia tidak sah untuk bertugas sebagai imam dalam keadaan kencingnya terus ada karena menderita salas al-baul. Jadi yang lebih-hati-hati, dia dinasehati untuk menjauhi tugas keimaman dalam rangka keluar dari perselisihan para ulama dan sikap hati-hati dalam agama.
Be the first to leave a comment