Turunnya Alquran

ismail  

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata di dalam kitab Ushul fit Tafsir:

١- نُزُولُ الۡقُرۡآنِ

  1. Turunnya Alquran

نُزِلَ الۡقُرۡآنُ أَوَّلَ مَا نُزِلَ عَلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ فِي لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ فِي رَمَضَانَ قَالَ اللهُ تَعَالَى‏:‏ ‏﴿‏إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ﴾ ‏[‏القدر: ١‏]‏ ﴿‏إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ ۝٣ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ﴾ ‏[‏الدخان: ٣، ٤‏] ﴿‏شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الۡقُرۡآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ﴾ ‏[‏البقرة‏: ١٨٥].‏

Alquran diturunkan, saat awal kali diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pada malam kemuliaan (lailatulkadar) di bulan Ramadan. Allah taala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al-Qadr: 1). “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad-Dukhan: 3-4). “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185).

وَكَانَ عُمُرُ النَّبِيِّ ﷺ أَوَّلَ مَا نُزِلَ عَلَيۡهِ الۡقُرۡآنُ أَرۡبَعِينَ سَنَةً عَلَى الۡمَشۡهُورِ عِنۡدَ أَهۡلِ الۡعِلۡمِ، وَقَدۡ رُوِيَ عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا وَعَطَاءٍ وَسَعِيدِ بۡنِ الۡمُسَيِّبِ وَغَيۡرِهِمۡ‏. وَهٰذِهِ السِّنُّ هِيَ الَّتِي يَكُونُ بِهَا بُلُوغُ الرُّشۡدِ وَكَمَالُ الۡعَقۡلِ وَتَمَامُ الۡإِدۡرَاكِ.

Umur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika awal kali Alquran turun kepada beliau adalah empat puluh tahun, menurut pendapat yang masyhur di kalangan ulama. Hal itu telah diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ‘Atha`, Sa’id bin Al-Musayyib, dan selain mereka. Umur ini adalah saat-saat kematangan, kesempurnaan akal, dan kesempurnaan pemahaman.

وَالَّذِي نَزَلَ بِالۡقُرۡآنِ مِنَ اللهِ تَعَالَى إِلَى النَّبِيِّ ﷺ جِبۡرِيلُ أَحَدُ الۡمَلَائِكَةِ الۡمُقَرَّبِينَ الۡكِرَامِ قَالَ اللهُ تَعَالَى عَنِ الۡقُرۡآنِ: ﴿‏وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ ۝١٩٢ نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ ۝١٩٣ عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ ۝١٩٤ بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ﴾ ‏[‏الشعراء: ١٩٢-١٩٥‏]‏.

Yang membawa Alquran turun dari Allah taala kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Jibril, salah satu malaikat yang didekatkan lagi mulia. Allah taala berfirman tentang Alquran, “Dan sesungguhnya Alquran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. Asy-Syu’ara`: 192-195).

وَقَدۡ كَانَ لِجِبۡرِيلَ عَلَيۡهِ السَّلَامُ مِنَ الصِّفَاتِ الۡحَمِيدَةِ الۡعَظِيمَةِ مِنَ الۡكَرَمِ وَالۡقُوَّةِ وَالۡقُربِ مِنَ اللهِ تَعَالَى وَالۡمَكَانَةِ وَالۡاحۡتِرَامِ بَيۡنَ الۡمَلَائِكَةِ وَالۡأَمَانَةِ وَالۡحُسۡنِ وَالطَّهَارَةِ مَا جَعَلَهُ أَهۡلًا لِأَنۡ يَكُونَ رَسُولَ اللهِ تَعَالَى بِوَحۡيِهِ إِلَى رُسُلِهِ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: ﴿‏إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ ۝١٩ ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ ۝٢٠ مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ﴾ ‏[‏التكوير: ١٩-٢١‏]. وَقَالَ: ﴿‏عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَىٰ ۝٥ ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَىٰ ۝٦ وَهُوَ بِالْأُفُقِ الْأَعْلَىٰ﴾ [ا‏لنجم: ٥-٧].

Jibril ‘alaihis salam memiliki sifat-sifat yang terpuji nan agung, berupa kemuliaan, kekuatan, kedekatan dengan Allah taala, kedudukan yang tinggi, kehormatan di antara para malaikat, amanah, kebaikan, dan kesucian. Yang itu semua menjadikan Jibril sebagai malaikat yang berhak menjadi utusan Allah taala membawa wahyu-Nya kepada para rasul-Nya. Allah taala berfirman, “Sesungguhnya Alquran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” (QS. At-Takwir: 19-21). Allah juga berfirman, “Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. Sedang dia berada di ufuk yang tinggi.” (QS. An-Najm: 5-7).

وَقَالَ‏: ﴿‏قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ﴾ [‏النحل: ١٠٢].

Allah juga berfirman, “Katakanlah: Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (QS. An-Nahl: 102).

وَقَدۡ بَيَّنَ اللهُ تَعَالَى لَنَا أَوۡصَافَ جِبۡرِيلَ الَّذِي نَزَلَ بِالۡقُرۡآنِ مِنۡ عِنۡدِهِ وَتَدُلُّ عَلَىٰ عِظَمِ الۡقُرۡآنِ وَعِنَايَتِهِ تَعَالَى بِهِ فَإِنَّهُ لَا يُرۡسِلُ مَنۡ كَانَ عَظِيمًا إِلَّا بِالۡأُمُورِ الۡعَظِيمَةِ.

Allah taala telah menerangkan kepada kita sifat-sifat Jibril yang membawa turun Alquran dari sisi-Nya. Dan yang menunjukkan agungnya Alquran dan penjagaan Allah taala kepada Alquran adalah bahwa Dia tidaklah mengutus utusan yang sangat agung kecuali dengan membawa perkara-perkara yang sangat agung pula.

Be the first to leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *